Tuesday, February 19, 2019

PEMBAHASANEMBANGUN SISTEM INFORMASI

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI

A.    SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN DALAM PERUSAHAAN
1.      Pengembangan Sistem Dan Perubahan Dalam Perusahaan
Bentuk paling umum dari perubahan organisasi yang dimungkinkan oleh teknologi informasi adalah otomatisasi. Penerapan pertama dari teknologi informasi antara lain adalah membantu para karyawan melakukan tugas-tugas mereka secara lebih efisien dan efektif.
Bentuk perubahan organisasi yang lebih mendalam yang langsung mengikuti otomatisasi awal adalah rasionalisasi prosedur. Otomatisasi seringkali mengungkapkan adanya penyempitan baru dalam produksi dan membuat rangkaian prosedur yang dan terstruktur yang sudah ada menjadi sangat menyulitkan.
Bentuk perubahan organisassi yang lebih kuat adalah rekayasa ulang proses bisnis, yang melaluinya, proses-proses bisnis dianalisis, disederhanakan, dan dirancang ulang.
Perubahan bisnis yang lebih radikal ini disebut  pergeseran paradigma. Pergeseran paradigma melibatkan pemikiran ulang sifat dan bisnis, mendefinisikan model bisnis baru, dan sering mengubah sifat perusahaan pada saat ini.


4 Bentuk perubahan yang disebabkan oleh teknologi informasi yaitu:
  1. Automation atau Otomatisasi
Merupakan bentuk paling umum dari perubahan teknologi informasi, dimana penerapan pertama untuk membantu para karyawan melakukan tugas-tugas mereka secara lebih efisien dan efektif
  1. Rationalization atau Rasionalisasi
Perubahan yang lebih mendalam dan langsung mengikuti proses otomatisasi. Ketika terjadi penyempitan dalam rangkaian produksi karena proses otomatisasi, maka imbasnya rangkaian prosedur yang terstruktur sebelumnya menjadi sangat menyulitkan.
  1. Business process redesign atau Perancangan ulang susunan proses bisnis / merekayasa ulang proses bisnis
Langkahnya : proses-proses bisnis dianalisis, disederhanakan, dan dirancang ulang.
Description: 13-1

4.      Pergeseran paradigma
Akibat dari perubahan yang lebih radikal yaitu : paradigm shift atau pergeseran pola berfikir/ paradigma. Perubahan bisnis yang lebih radikal ini disebut pergeseran paradigma. Dimana dapat mengubah mindset tentang kebiasaan perusahaan dan organisasi. Pergeseran paradigma melibatkan pemikiran ulang sifat dari bisnis, mendefinisikan model baru,dll.
2.      Langkah-Langkah Membangun Sistem Informasi
Ada 7 Langkah membangun sistem Informasi, yaitu :
·         Perencanaan
Orang bijak mengatakan untuk mencapai seribu langkah harus dimulai dengan satu langkah. Demikian juga dengan membangun sistem informasi, langkah pertama kita adalah membuat perencanaan(planning).
Perencanaan adalah membuat semua rencana yang berkaitan dengan proyek sistem informasi. kalau kita ingin membangun rumah maka kita akan melakukan perencanaan bagaimana pondasinya , bagaimana struktur bangunannya, mau memakai material apa saja, apa warna dindingnya, tak ketinggalakan pula merencanakan anggaran budget yang harus kita keluarkan.
·         Analisa
Setelah perencanaan selesai, langkah berikutnya adalah membuat analisa (analyst). Analisa adalah menganalisa workflow sistem informasi yang sedang berjalan dan mengindentifikasi apakah workflow telah efisien dan sesuai standar tertentu.
Analisa dilakukan oleh Business Processs Analyst (BPA) yang berpengalaman dan/atau memahami workflow sistem manajemen di area yang sedang dianalisa.
·         Desain
Setelah proses analisa selesai, selanjutnya adalah membuat desain (desgin). Desain adalah langkah yang sangat penting dalam siklus SDLC karena langkah ini menentukan fondasi sistem informasi. kesalahan dalam desain dapat menimbulkan hambatan bahkan kegagalan proyek.
Ada 2 jenis desain yang dibuat di langkah ini, yaitu desain proses bisnis dan desain pemrograman.
1.      Desain Proses Bisnis
2.      Desain Pemrograman
Desain pemrograman dilakukan oleh Sistem Analis (SA) yaitu membuat desain yang diperlukan untuk pemrograman berdasarkan desain proses bisnis yang telah dibuat oleh BPA. desain ini akan menjadi pedoman bagi programmer untuk menulis source code. Desain pemrograman meliputi :
1.      Desain database
2.      Desain Screen Layout
3.      Desain Diagram Proses
4.      Desain Report Layout
·         Pengembangan
Pekerjaan yang dilakukan di tahap pengembangan (development) adalah pemrograman. Pemrograman adalah pekerjaan menulis program komputer dengan bahasa pemrograman berdasarkan algoritma dan logika tertentu. orangnya disebut Programmer.
·         Testing
Tak ada gading yang tak retak, sebuah peribahasa yang berarti tidak ada yang sempurna di dunia ini.Hal ini berlaku juga pada sistem informasi buatan manusia. oleh sebab itu, perlu suatu proses untuk menguji mutu sistem informasi . proses ini lazim disebut testing.
Testing adalah proses yang dibuat sedemikian rupa untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian hasil sebuah sistem informasi dengan hasil yang diharapkan.
·         Implementasi
Implementasi adalah proses untuk menerapkan sistem informasi yang telah dibangun agar user menggunakannya menggantikan sistem informasi yang lama.
Proses Implementasi :
a.       Memberitahu user
b.      Melatih user
c.       Memasang sistem (install system)
d.      Entri/Konversi data
e.       Siapkan user ID


·         Pengoperasian dan Pemeliharaan
Langkah Paling akhir adalah pengoperasian dan pemeliharaan.  selama sistem informasi beroperasi, terdapat beberapa pekerjaa rutin yang perlu dilakukan terhadap sistem informasi, antara lain :
a.       System Maintenance
b.      Backup & Recovery
c.       Data Archive

3.      Rekayasa Ulang Proses Bisnis
Banyak bisnis saat ini mencoba untuk menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan proses bisnis mereka . Beberapa sistem ini memerlukan proses perubahan inkremental, tetapi yang lain membutuhkan lebih jauh desain ulang proses bisnis. Perusahaan berlatih manajemen proses bisnis melalui berikut langkah :
  1. Mengidentifikasi proses untuk perubahan : Salah satu yang paling penting keputusan strategis bahwa perusahaan dapat membuat tidak memutuskan bagaimana menggunakan komputer untuk meningkatkan proses bisnis, tetapi memahami proses bisnis apa perlu perbaikan. Ketika sistem yang digunakan untuk memperkuat bisnis salah model atau proses bisnis, bisnis dapat menjadi lebih efisien dalam melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan.
  2. Menganalisis proses yang ada : ada proses bisnis harus dimodelkan
    dan didokumentasikan, mencatat input, output, sumber daya, dan urutan
    kegiatan. Tim desain proses mengidentifikasi langkah-langkah berlebihan, kertas-intensif tugas, kemacetan, dan inefisiensi lainnya.
  3. Mendesain proses baru: Setelah proses yang ada dipetakan dan diukur dalam hal waktu dan biaya, tim desain proses akan mencoba untuk meningkatkan proses merancang yang baru.
  4. Melaksanakan proses baru: Setelah proses baru telah benar-benar dimodelkan dan dianalisis, harus diterjemahkan ke dalam satu set baru dan prosedur peraturan kerja. Sistem informasi baru atau tambahan untuk sistem yang ada mungkin harus dilaksanakan untuk mendukung proses didesain ulang.
  5. Pengukuran kontinyu: Setelah proses telah dilaksanakan dan dioptimalkan, perlu terus diukur.

B.     GAMBARAN PENGEMBANGAN SISTEM
Aktivitas yang mengarah pada pembuatan solusi sistem informasi perusahaan untuk mengatasi masalah perusahaan atau memanfaatkan kesempatan disebut pengembangan sistem. Pengembangan sistem adalah suatu jenis pemecahan masalah yang terstruktur dengan aktivitas yang jelas. Aktivitas-aktivitas ini terdiri atas analisis sistem, perancangan sistem, pemrograman, pengujian, konversi, serta produksi dan pemeliharaan.
1.      Analisis Sistem
Analisis sistem adalah analisis masalah yang dicoba diselesaikan penyederhanaan dengan sistem informasi. Tahap ini terdiri atas pendefinisian masalah, identifikasi penyebab, pencarian solusi, dan identifikasi kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh suatu solusi sistem.
Description: GAMBAR 13.2 SISTEM PEMBANGUNAN PROSES. Membangun sistem dapat dipecah menjadi enam kegiatan inti.
Analisis sistem akan meliputi studi kelayakan untuk menentukan apakah solusinya layak, atau dapat dicapai, dari sisi finansial, teknis, dan organisasional. Pada umumnya proses analisis sistem mengidentifkasi beberapa solusi alternatif yang dapat diusahakan oleh perusahaan.
v  Menentukan kebutuhan Informasi
Tugas analis sistem yang dapat dikatakan paling menantang adalah mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan informasi yang spesifik yang harus dipenuhi oleh solusi sistem yang dipilih. Pada tingkatan paling dasar, kebutuhan informasi dari sistem baru meliputi identifikasi siapa yang membutuhkan informasi apa, di mana, kapan, dan bagaimana caranya.
2.      Perancangan Sistem
Analisis sistem menggambarkan apa yang harus dilaksanakan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi, dan perancangan sistem memperlihatkan bagaimana sistem tersebut akan memenuhi sasaran ini. Perancangan sistem informasi adalah keseluruhan rencana atau model untuk sistem itu.

v  Peran Pengguna Akhir
Kebutuhan informasi pengguna mengendalikan seluruh upaya pengembangan sistem pengguna harus memiliki kontrol yang cukup atas proses perancangan untuk memastikan bahwa sistemnya merefleksikan prioritas bisnis dan kebutuhan informasinya, bukan bias dari staf teknisnya.
3.      Menyempurnakan Proses Pengembangan Sistem
Langkah selanjutnya dalam proses pengembangan sistem adalah menerjemahkan spesifikasi solusi yang dibuat selama analisis sistam dan merancang sistem informasi yang operasional sepenuhnya, terdiri atas langkah pemrograman, pengujian, konversi, produksi, dan pemeliharaan.
v  Pemrograman
Selama tahap pemrograman, spesifikasi sistem yang disiapkan selama perancangan diterjemahkan ke dalam kode program.
v  Pengujian
Pengujian yang mendalam dan saksama harus dilakukan untuk mengetahui apakah sistem memberikan hasil-hasil yang benar. Pengujian menjawab pertanyaan, “Apakah sistem memberikan hasil yang diinginkan dalam kondisi-kondisi yang diketahui?” Langkahnya :
  • Pengujian unit (unit testing), atau pengujian program, menguji setiap program secara terpisah dalam system tujuannya adalah menjamin bahwa program bebas dari kesalahan, tapi mustahil hal tersebut terwujud.
  • Pengujian sistem (system testing) menguji fungsi sistem informasi secara keseluruhan. Pengujian sistem mencoba menentukan apakah modul-modul yang terpisah dapat berfungsi bersama-sama seperti yang direncanakan.
  • Penerimaan dalam pengujian (acceptance testing) memberikan sertifikasi akhir bahwa sistem siap digunakan dalam situasi produksi. Sudah melalui tahap test dan di review oleh manajemen.
Istilah yang ada dalam pengujian , diantaranya :
  • Rencana pengujian (test plan) ini mencakup semua persiapan untuk rangkaian pengujian yang telah dijelaskan.
  • Konversi (conversion) adalah proses perubahan dari sistem lama ke sistem baru. Empat strategi konversi yang utama dapat dilakukan: strategi paralel, strategi pindah langsung, strategi studi percontohan, dan strategi pendekatan secara bertahap.
  • Strategi paralel (parallel strategy), yaitu pengaplikasian serempak antara sistem lama dan calon penggantiannya selama beberapa waktu sampai setiap orang merasa yakin bahwa fungsi yang baru telah berjalan dengan benar.
  • Strategi pindah langsung (direct cutover) mengganti sistem lama seluruhnya dengan sistem baru pada hari yang telah ditentukan.
  • Strategi studi percontohan (pilot study) menjalankan sistem yang baru hanya dalam area yang terbatas dari perusahaan, seperti hanya satu departemen atau satu unit kegiatan.
  • Strategi pendekatan bertahap (phased approach) menjalankan sistem baru dalam setahap demi setahap, baik berdasarkan fungsi maupun unit organisasional.


v  Produksi dan Pemeliharaan
Produksi yaitu kondisi setelah sistem yang baru dipasang dan konversinya selesai dilakukan. Selama tahap ini, sistem akan ditinjau oleh pengguna dan spesialis teknis untuk menentukan dan memutuskan apakah urutan harus direvisi atau dimodifikasi. Biasanya, disiapkan dokumen pemeriksaan pasca-implementasi resmi.
Setelah sistem telah fine-tuned, itu harus dipertahankan sementara untuk memperbaiki kesalahan, mengecek apakah memenuhi syarat, atau meningkatkan efisiensi dalam proses pengolahan. Perubahan hardware, software, dokumentasi, atau prosedur untuk sistem produksi yang fungsinya memperbaiki kesalahan, memenuhi persyaratan baru, atau meningkatkan efisiensi pengolahan, disebut pemeliharaan.
4.      Pemodelan Dan Perancangan Sistem: Metodologi Terstruktur Dan Metodologi Berorientasi Objek
v  Metodologi Terstruktur
Kata terstruktur (structured) menunjukan bahwa teknik yang digunakan adalah step by step, dengan setiap langkah dibangun di atas langkah sebelumnya. Metodologi terstruktur bersifat atas-bawah, mulai dari tingkatan yang tertinggi,yang paling abstrak, ke tingkatan perincian yang terendah, atau dari umum ke khusus.
Perangkat utama untuk merepresentasikan proses-proses komponen sistem dan aliran data di antaranya adalah diagram aliran data (data flow diagram-DFD). DFD menawarkan model grafik logis dari aliran informasi, membagi sistem ke dalam modul-modul yang menunjukkan tingkatan perincian yang dapat dikelola.
Perangkat analisis terstruktur yang lain adalah kamus data, yang menyimpan informasi tentang bagian-bagian data dan pengelompokkan data dalam sebuah sistem. Terdapat istilah Proses spesifikasi, yang menggambarkan transformasi yang terjadi di dalam tingkat terendah dari diagram aliran data. Mereka mengekspresikan logika untuk setiap prosesnya
Dalam struktur metodologi, desain perangkat lunak dimodelkan menggunakan  grafik struktur yang hiraearkis. Spesifikasi struktur adalah diagram atas bawah, menunjukkan setiap tingkatan rancangan, hubungannya dengan tingkatan-tingkatan lainnya, dan tempatnya dalam struktur rancangan keseluruhan.
v  Pengembangan Berorientasi Objek
Metode terstruktur berguna untukproses pemodelan tetapi tidak menangani pemodelan data dengan baik. Pengembangan berorientasi objek mengatasi masalah-masalah ini. Pengembangan berorientasi objek menggunakan objek sebagai unit dasar dari analisis dan perancangan sistem.
v  Rekayasa Ulang Peranti lunak Berbantuan Komputer (CASE)
Rekayasa ulang peranti lunak berbantuan komputer terkadang disebut rekayasa ulang sistem berantuan komputer. Menyediakan peralatan peranti lunak untuk mengotomatisasi metodologi yang baru dijelakan untuk mengurangi pekerjaan yang dilakukan programmer atau mengurangi jumlah pekerjaan berulang-ulang. Biasanya, perangkat CASE berbasis PC, dengan kemampuan grafis yang hebat.
Alatnya mencoba untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas dengan :
  • Menegakkan metodologi pengembangan dan desain standar disiplin
  • Meningkatkan komunikasi antara pengguna dan spesialis teknis
  • Pengorganisasian dan menghubungkan komponen desain dan menyediakan akses cepat ke mereka menggunakan repositori desain
  • Mengotomasi analisis dan desain di bagian yang rawan kesalahan
  • Mengotomasi generasi kode, pengujian dan kontrol peluncuran.
C.    PENDEKATAN ALTERNATIF PENGEMBANGAN SISTEM

1.      Siklus Hidup Sistem Tradisional
Siklus hidup sistem adalah metode pengembangan sistem informasi yang paling tua. Metodologi siklus hidup adalah pendekatran bertahap untuk membangun sistem. Metodologi siklus hidup sistem membagai tenaga kerja secara sangat fungsional, antara pengguna akhir dan spesialis sistem informasi.
v  Pembuatan Prototipe
Pembuatan prototipe meliputi pengembangan sistem uji coba yang cepat, dan murah untuk dievaluasi oleh pengguna akhir. Lewat interaksi dengan prototipe, para pengguna dapat memperoleh gagasan yang lebih baik mengenai kebutuhan informasi mereka. Prototipe adalah versi sistem informasi atau bagian dari sistem yang sudah dapat berfungsi.
v  Langkah-langkah dalam pembuatan prototipe
-        Langkah 1: Mengidentifikasi persyaratan dasar pengguna. Perancang sistem (biasanya seorang spesialis sistem informasi) bekerja dengan pengguna hanya cukup lama untuk menangkap kebutuhan dasar pengguna informasi.
-        Langkah 2: Mengembangkan prototipe awal. Sistem desainer menciptakan prototipe bekerja dengan cepat, dengan menggunakan alat untuk menghasilkan perangkat lunak dengan cepat.
-        Langkah 3: Gunakan prototipe. Pengguna disarankan untuk bekerja dengan sistem untuk menentukan seberapa baik prototipe memenuhi kebutuhan nya dan membuat saran untuk meningkatkan prototipe.
-        Langkah 4: Merevisi dan meningkatkan prototipe. Sistem pembangun mencatat semua perubahan permintaan pengguna dan memurnikan prototipe yang sesuai. Setelah prototipe telah direvisi, siklus kembali ke Langkah 3. Langkah 3 dan 4 diulang sampai pengguna puas.

v  Keuntungan dan Krugian Pembuatan Prototipe
Karena pembautan prototipe mendorong pengguna akhir terlibat secara mendalam diseluruh siklus hidup pengembangan sistem, maka pembuatan prototipe lebih berpeluang menghasilkan sistem yang memenuhi kebutuhan pengguna. Tetapi, pembuatan prototipe secraa cepat dapat melupakan langkah2 yang penting dalam pengembangan sistem.
2.      Pengembangan oleh Pengguna Akhir
Beberapa jenis system informasi dapat dikembangkan oleh pengguna akhir dengan sedikit bantuan formal dari spesialis teknis, atau bahkan tidak sama sekali. Fenomena ini disebut pengembangan oleh pengguna akhir. Rangkaian peranti lunak yang dikategorikan sebagai bahasa generasi keempat membuat hal ini mungkin dilakukan. Bahasa generasi keempat adalah peranti lunak yang membuat pengguna akhir dapat membuat laporan atau mengembangkan aplikasi peranti lunak dengan sedikit bantuan teknis atau tidak sama sekali. Beberapa perangkat generasi keempat ini juga meningkatkan produktivitas programmer profesional.
3.      Paket Peranti Lunak Aplikasi Dan Alih Kontrak
v  Paket Peranti Lunak Aplikasi
Jika sebuah paket peranti lunak dapat memenuhi sebgaian besar kebutuhan perusahaan, maka perusahaan tidak perlu membuat peranti lunaknya sendiri. Perusahaan dapat menghemat waktu dan uang dengan menggunakan program jadi, yang telah dirancang dan diuji sbeelumnya. Fitur penyesuaian membuat paket peranti lunak dpaat dimodifikasi untuk memnuhi kebutuhan tersendiri.
v  Alih Kontrak
Jika perusahaan tidak ingun menggunakan sumber daya internal untuk membuat atau mengoperasikan sistem informasi, perusahan dapat melakukan alih kontrak kepada perusahaan eksternal yang memang ahli dalam menyediakan layanan tersebut. Penyedia layanan aplikasi (ASP) adalah bentuk alih kontrak. Alih kontrak menjadi populer karena banyak perusahaan merasa alih kontrak memberikan nilai lebih banyak dibandingkan pusatkomputer atau staf sistem informasi inbternal.
D.    PENGEMBANGAN APLIKASI UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL
Dalam lingkungan perusahaan digital, organisasi harus mampu untuk menambah, mengubah, dan pension kemampuan teknologi mereka sangat cepat untuk menanggapi peluang baru.
1.      Pengembangan Aplikasi Rapid (Rad)
Perangkat lunak berorientasi objek, perangkat lunak dapat digunakan kembali, prototyping, dan generasi keempat alat bahasa membantu system pembangun menciptakan system kerja jauh lebih cepat dari yang mereka bisa menggunakan metode sistem-bangunan tradisional dan perangkat lunak. Pengembangan aplikasi cepat jangka (RAD) digunakan untuk menggambarkan proses ini menciptakan sistem yang bisa diterapkan dalam waktu yang sangat singkat waktu. RAD dapat mencakup penggunaan pemrograman visual dan alat-alat lainnya untuk membangun antar muka pengguna grafis, prototyping berulang dari system kunci elemen, otomatisasi kode program generasi, dan kerja sama tim dekat antara pengguna akhir dan spesialis system informasi.


2.      Komponen Berbasis Pembangunan Dan Layanan Web
Untuk lebih mempercepat penciptaan perangkat lunak, kelompok objek telah berkumpul untuk menyediakan komponen perangkat lunak untuk fungsi umum seperti antar muka pengguna grafis atau online pemesanan kemampuan yang dapat dikombinasikan untuk membuat aplikasi bisnis skala besar. Ini pendekatan pengembangan perangkat lunak disebut pengembangan berbasis komponen, dan memungkinkan sistem yang akan dibangun oleh perakitan dan mengintegrasikan ada komponen perangkat lunak. Semakin, komponen perangkat lunak ini datang dari layanan cloud. Bisnis menggunakan pengembangan berbasis komponen untuk membuat aplikasi e-commerce mereka dengan menggabungkan tersedia secara komersial komponen untuk shopping cart, otentikasi pengguna, mesin pencari, dan katalog dengan potongan-potongan perangkat lunak untuk sendiri kebutuhan bisnis mereka yang unik.

DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Nita Rizka. 2015. Membangun Sistem Informasi.     http://nitarizkaamalia.blog.upi.edu/2015/11/09/chapter-13-membangun-          sistem-informasi/, diakses 26 Mei 2016.
Laudon, Kenneth C. dan Jane P. Laudon. 2012. Management Information System (managing the digital firm) Twelfth Edition, Global Edition. Pearson         Education Limited. England
Mahrizal. 2011. 7 Langkah Membangun Sistem Informasi.    https://amahrizal.wordpress.com//2011/10/20/7-langkah-membangun-sistem-    informasi/, diakses 27 Mei 2016.
Murfi, Sultan Ali. 2015. Membangun Sistem Informasi.        http://sultanalimurfi.blog.upi.edu./2015/11/06/chapter-13-membangun-sistem-           informasi/, diakses 26 Mei 2016.




1 comment:

  1. ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
    dapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
    segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q

    ReplyDelete